Nama : HIUSYAM NUR
NIM :505930032
Prodi : PAI
Tugas : Sosiologi Pendidikan
Dosen : Prof.Dr.H. Abdullah Ali, M.A
ANALISIS
STUDI AGAM SEBAGAI SISTEM BUDAYA
Agama adalah bagian dari masyarakat, tidak ada agama tampah masyarakat, begiti juga sebaliknya secara antropologis tidak ada masyarakat yang tidak beragama.
Mempelajari agama sebagai sistem budaya, berarti mendekati ajaran agama dengan menggunakan konsep antropologi, salah-satu model pendekatan fenomenologi. Studi agama secara fenomenologis dan didekati melalui berbagai macam pendekatan, antara lain pendekatan sosio-antropologis yaitu dilakukan dengan cara mempelajari gejalah-gejalah keagamaan, berkenaan dengan tindakan atau katifitas manusia sesuai dengan latar belkang budayanya.
Membicarakan masalah agama berarti membicarakan aspek kemanusiaan, karena secara praktis hanya manusialah yang beragama, dan hanya manusia pula yang bias melakukan tindakan keagamaan. Makanya Sistem kepercayaan (believ system) merupakan sistem keyakinan yang harus ada pada diri manusia berbudaya, karena kesadaran akan kelemahan dirinya, sebagai manusia yang serba terbatas. Keterbatasan dan ketakutan manusia itulah yang mendorong seseorang harus percaya bahwa ada kekuatan, kekuasaan dan kebesaran diluar dirinya, sehingga manusia harus berlindung kepadanya agar terhindar dari penderitaan dan malapetaka.
Manisfestasi dari adanya kepercayaan terhadap Dzat yang dianggap Tuhan, berdasarkan pengetahuan yang telah diterimanya dari berbagai sumber, melahirkan norma dan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Agama sebagai sistem budaya, merupakan konsep antropologis dalam pandangan antropologi, pengamalan agama dianggap sebagai kreasi untuk menuju jalan hidup yang bervariasi, sesuai latar belakang pengetahuan, kepercayaan, norma dan nilai-nilai yang dianutnya.
Agama sering kali disebut sebagai manisfestasi dari budaya, karena didalamnya mengandung pengamalan ajaran yang diwujudkan dari kreasi manusia, ketika berhunbungan dan berkomunikamsi dengan Dzat Tuhan yang dianggap suci. Agama adalah hak asasi manusia yang terlahir dari kodrat dan karunia Allah yang Maha Kuasa melalui potensi akal dan hati manusia. Kedua potensi yang besar itulah yang telah mnedorong manusia untuk menemukan Dzat Tuhan, sebagai msesuatu kekuatan yang berada diluiar dirinya. Dengan demikian, agama sesungguhnya terdapat dalam semua lapisan masyarakat serta semua tingkat kebudayaan sejak awal sejarah umat manusia pada akhirnya, berangkat dari hal itu diharapkan kepada semua manusia yang hakekatnya beragama jangan menjadikan agama itu sebagai pemicu konflik antar sesama. Toh di semua agama itu sama-sama mengajarkan kebajikan.
KESIMPULAN
STUDI AGAM SEBAGAI SISTEM BUDAYA
Agama tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan dan kebudayaan identik dengan manusia, karena manusia adalah makhluk budaya, makanya secara fitrah manusia mempunyai naluri keberagama karena keterbatasan-keterbatasan dan ketakutan yang dimilikinya. Jadi agama, budaya dan manusia tidak bisa dipisahkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar