BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam kehidupannya, sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin penting pula adanya pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Fuad Hasan, 1991:2). Bersamaan dengan itu Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama seseorang diutamakan dan dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur'an Surat al-Mujadalah ayat 11, berikut ini yang Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.2 (QS, al-Mujadalah : 11).
Dalam pelaksanaan pendidikan pemerintah telah mengupayakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur dalam undangundang. Untuk itu pemerintah memberikan hak pada warganya untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan ini dimulai dari lingkungan keluarga sebagai Lembaga pendidikan, kemudian pendidikan di lingkungan masyarakat sebagai pendidikan nonformal, oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. (Abu Ahmadi, 1991:59).
Dalam keseluruhan proses pendidikan (dalam hal itu di Sekolah atau Madrasah), kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.(Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, 1991:14).
Istilah belajar sebenarnya telah lama dikenal oleh manusia, sejak manusia ada sebenarnya mereka telah melakukan ahtifitas belajar, oleh karena itu kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kegiatan belajar itu ada sejak adanya manusia. (Ali Imron, 1996:2).
Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya di dalam memenuhi kehidupannya. Ahtifitas belajar bagi kegiatan individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar, terkadang lancar dan terkadang tidak, terkadang dapat menangkap dengan cepat apa yang dipelajarinya, terkadang amat sulit, demikian antara lain kenyataan yang kita jumpai pada anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan ahtifitas belajar.
Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini pula yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Sehubungan dengan ini, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi umat manusia, sebagaimana perkembangan dan perwujudan diri bagi pembangunan Bangsa dan Negara serta Agama. Yang mana pendidikan dapat diperoleh secara formal (Sekolah) maupun nonformal (luar Sekolah). Di dalam lingkungan Sekolah terdapat bidang studi pendidikan Agama Islam yang bertujuan :
“Untuk meningkatkan keimanan, penghayatan, pemahaman dan pengamalan siswa tentang Agama Islam menjadi manusia Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berahklak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat berbangsa dan bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih baik”. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995:13).
Di samping itu pendidikan Sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif (tingkah laku dan sikap) dalam diri murid yang sudah berkembang menuju kedewasaan. (WS. Winkel, S.J. M. Sc, 1991:10). Sehingga anak didik dapat mewujudkan dirinya dan dapat berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat.(S.C. Utami Munandar, 2002:6).
Maka profil seorang pendidik sebagai personil yang menduduki posisi strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran. Guna mencapai dunia pendidikan itu sendiri, dalam hal ini tentunya diperlukan suatu cara atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dimaksud yaitu strategi belajar.
Strategi Quantum Quotient atau kecerdasan Quantum (QQ) adalah kecerdasan manusia yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi diri secara seimbang, sinergi dan komprehensif meliputi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran rasional, logis dan matematis. Emosional berkaitan dengan emosi pribadi dan antar pribadi guna efektifitas individu dan organisasi, sedangkan spiritual berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui intelektual dan emosional, karakteristik utama QQ adalah terbuka kepada ide-ide baru atau hanif, dan senantiasa bergerak maju sepanjang spiral ke atas menuju kesempurnaan.(IR. Agus Nggermanto, 2005:151).
Langkah awal Quantum Quotient adalah mengembangkan kecerdasan intelektual yang meliputi pengenalan potensi otak manusia yang sangat besar yakni 100 milyard sel ahtif sejak lahir, serta mengembangkan otak kiri yang berpikir urut, Persial dan logis dengan otak kanan yang berpikir acak, holistik dan kreatif. Kemudian mengahtifkan otak reptil, instinctive, lapisan manusia feeling, dan lapisan Neo-cortex, berpikir tingkat tinggi, otak sadar dan di bawah sadar juga merupakan bagian penting untuk optimalisasi intelektual.
Berikutnya melangkah kemulti Intellegence yang meliputi IQ, EQ, SQ Accelered learning disarankan untuk mengembangkan IQ, mengenali emosi kemudian mengelolahnya secara kreatif untuk meningkatkan EQ, refleksi trasendensi dan realisasi adalah langkah utama mengasah otak SQ. Dimensi spiritual adalah pusat QQ, pusat diri kita untuk perenungan pemaknaan, dan momen transendensi dibiasakan sebagai ahtifitas harian.
Dalam pendidikan Islam, strategi ini sangat erat hubungannya dalam rangka meningkatkan prestasi siswa, sebab anak bisa cepat tanggap terhadap meteri yang disampaikan karena anak lebih mudah menyerap atau mengingat kembali memori ingatan yang telah lalu serta mempertahankannya. Sehubungan dengan hal ini, peningkatan kreatifitas siswa dapat diperhatikan, baik peningkatan kemampuan berpikir maupun kemampuan menyerap atau mengingat ciri-ciri kepribadian yang kreatif, mengingat perkembangan yang optimal dari prestasi berhubungan cara mengajar. Dalam suasana non otoriter, ketika belajar atas prakasa sendiri dapat dikembangkan, karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan berani mengungkapkan gagasan baru dan ketika anak diberi kesempatan sesuai minat dan kebutuhannya, dalam hal ini kreatifitas siswa dapat berkembang dengan baik.
Oleh sebab itu menjadi guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode belajar yang efektif, hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan, cara guru melakukan suatu kegiatan belajar memerlukan pendekatan dan strategi yang berbeda dengan belajar yang lainnya. Oleh karena itu belajar sangat penting dalam melaksanakan penerapan pemecahan masalah dengan menggunakan strategi Quantum Quotient atau kecerdasan Quantum, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Strategi Quantum Quotient Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa Di SMKN 1 Majalengka”.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan variabel penelitian ini perlu diterangkan dalam suatu rumusan yang jelas guna memberikan arahan terhadap pembahasan selanjutnya. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan strategi belajar Quantum Quotient di SMKN 1 Majalengka ?.
2. Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di SMKN 1 Majalengka ?.
3. Apakah ada pengaruh strategi belajar Quantum Quotient (QQ) dalam meningkatkan prestasi PAI siswa di SMKN 1 Majalengka?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan strategi belajar Quantum Quotient (QQ) siswa Kelas X di SMKN 1 Majalengka.
2. Untuk mengetahui prestasi siswa Kelas X di SMKN 1 Majalengka.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi strategi belajar Quantum Quotient (QQ) dalam meningkatkan pretasi siswa pada mata pelajaran PAI Kelas X di SMKN 1 Majalengka
D. Hipotesa Penelitian.
Hipotesa adalah yang mungkin benar atau mungkin salah, maka penelitian tersebut akan ditolak jika salah dan diterima jika benar. Adapun hipotesa yang penulis gunakan adalah :
1. Hipotesa kerja (Ha).
Yaitu hipotesa alternatif yang menyatakan adanya hubungan antara independent variabel dengan dependen variabel yaitu : Pengaruh strategi Quantum Quotient (QQ) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SMKN 1 Majalengka.
2. Hipotesa nihil (Ho).
Hipotesa nihil yaitu hipotesa yang menyatakan adanya persamaan atau tidak adanya perbedaan antara kedua variabel yaitu : tidak ada pengaruh strategi Quantum Quotient (QQ) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SMKN 1 Majalengka.
E. Definisi Operasional.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang judul skripsi ini yakni, “Pengaruh Strategi Quantum Quotient (QQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMKN 1 Majalengka. Maka lebih dahulu akan dijelaskan beberapa pengertian atau arti dari istilah-istilah yang terdapat pada judul di atas.
Pengaruh
Strategi Quantum Quotient
Meningkatkan prestasi
SMKN 1 Majalengka:
Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang berkuasa atau berkekuatan.(Muhammad Nur, 1999:38)
Adalah cara atau hasil usaha yang dihasilkan dalam mengorganisasikan sesuatu berdasarkan yang perlu dikembangkan dan meliputi tiga perkembangan yakni, intelektual, emosional, intelektual dan spiritual.(IR. Agus Nggermanto2005:22). Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran rasional, logis dan matematis, emosional berkaitan dengan emosi pribadi dan antar pribadi guna efektifitas individu dan organisasi, sedangkan spiritual berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui intelektual dan emosional.(Wjs. Poerwadarminto1976:1078). Adalah suatu hasil yang diperoleh berupa kesankesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari ahtivitas belajar mengajar. Sebuah Lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama yang berada dalam naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di Majalengka. Berdasarkan batasan makna yang terdapat pada definisi operasional di atas, bahwa pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SMKN 1 Majalengka tersebut dapat diketahui dengan melibatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pretest dan post-test, dalam belajar tersebut. Adapun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya adalah yang meliputi hasil belajar, kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat mengalami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup. (Zakiyah Darojat, Ilmu Pendidikan Islam, 1992:86)
F. Metode Penelitian.
Dilihat dari judul penelitian, yakni pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas X di SMKN 1 Majalengka, maka penelitian yang digunakan di sini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan ini berangkat dari suatu teori, gagasan para ahli ataupun dikembangkan menjadi permasalahan dan beserta pemecahanpemecahannya yang diajukan untuk memperoleh kebenaran dalam bentuk dukungan data empiris lapangan dan juga memerlukan analisis statistik, yaitu dengan menggunakan angka-angka untuk mencapai kebenaran hipotesis. Angkaangka di sini mempunyai peran sangat penting dalam pembuatan, penggunaan dan pemecahan masalah model kualitatif.(M. Muchlis, 1993: 4) Meskipun jenis penelitian ini kuantitatif namun tidak manafikan data kualitatif sebagai pendukung data.
1. Identifikasi variabel.
Variabel adalah objek yang menjadi titik perhatian saat penelitian, penelitian ada dua variabel pertama, adalah anak yang ikut dalam sebuah penelitian ilmiah sangat penting untuk menentukan objek penelitian, yang selanjutnya dapat diperoleh data yang benar dan akurat berdasarkan masalah di atas, yaitu, “Pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan prestasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI) siswa di SMKN 1 Majalengka, ditentukan dua variabel yaitu :
a. Variabel bebas (independen variabel).
Adalah yaitu merupakan variabel tinggal sendiri yang tidak dipengaruhi variabel lain, dalam penulisan ini, penelitian menjadikan penerapan strategi Quantum Quotient, sebagai variabel bebas yang diberi (simbol) X. Adapun indikator variabel X sebagai berikut:
1) Teknik-teknik dalam Quantum Quotient.
2) Langkah-langkah penggunaan Quantum Quotient.
b. Variabel terikat (dependen variabel).
Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat prestasi belajar PAI. Adapun indikator variabel Y sebagai berikut:
1) Prestasi belajar mengajar.
2) Nilai hafalan.
3) Nilai praktek.
4) Nilai ulangan.
5) Nilai Semester (raport).
2. Populasi.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi. Metode penarikan/pengambilan data yang melibatkan seluruh anggota populasi disebut sensus. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelas X terdiri atas 3 kelas, yaitu :
1) Kelas X A : 40 siswa.
2) Kelas X B : 40 siswa.
3) Kelas X C : 40 siswa.
3. Sampel.
Sampel adalah sebagian sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Suharsimi Arikunto, 2002:9).
Mengingat begitu besar dan luasnya populasi dalam penelitian ini, maka kurang memungkinkan jika melakukan pada penelitian populasi secara keseluruhan, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka peneliti menggunakan sampel, yakni mengambil sebagian dari populasi, populasi dalam penelitian ini bersifat homogen, yakni sama dari kelas X di SMKN 1 Majalengka. Yakni cara mengambil sampel dari populasi dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel. Cara mengambil sampel dari sampling random random ini ada 3 cara yakni : undian, ordinal, dan tabel bilangan random. Tapi karena sempitnya waktu peneliti memakai cara undian, pada pengambilan dengan cara undian ini, peniti menggunakan dasar pemikiran sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, populasi lebih dari 100 dapat diambil sampel antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.(Arikunto Suharsimi, 1997:10), oleh karenanya dalam penelitian ini, peneliti mengambil 15 % dari sampel yang ada, yakni 40 responden.
4. Jenis data dan sumber data.
a. Jenis Data.
Data adalah kumpulan hasil pengukuran terhadap variabel yang berisi informasi tentang karakteristik variabel. (Suprapto, 1999:72).Menurut sifatnya data digolongkan menjadi dua yaitu :
1). Data kuantitatif.
Adalah data yang berbentuk angka. (Suprapto1999: 75) Dalam penelitian ini yang termasuk data kuantitatif adalah :
a) Jumlah siswa.
b) Jumlah tenaga edukatif dan karyawan.
c) Hasil angket
d) Dan sebagainya yang bersangkutan dengan kuantitatif.
2). Data kualitatif.
Data yang tidak berbentuk angka. (Merdalis, 1989:89).Data ini bisa disusun dan langsung ditafsirkan untuk menyusun kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini termasuk data kualitatif adalah gambaran umum sekolah.
b. Sumber Data.
1) Library research (penelitian Perpustakaan) yaitu meliputi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas, metode ini digunakan dalam kaitannya buku-buku atau teori-teori pembahasan yang berhubungan dengan referensi strategi Quantum Quotient (QQ).
2) Field research (penelitian lapangan) dalam bab ini penulis mengadakan penelitian serta pengamatan langsung kepada objek yang dimaksud pada tempat penelitian dalam rangkaian memperoleh data kongkrit tentang masalah yang diselidiki. Data field research ini meliputi informasi dan responden, yaitu :
a) Informasi, yaitu meliputi kepala Sekolah, guru PAI, siswa, tata usaha, dan lain-lain.
b) Responden meliputi siswa-siswa yang dijadikan sampel.
5. Metode pengumpulan data.
a. Metode observasi.
Adalah tehnik pengumpulan data yang cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati. Metode ini digunakan untuk mendapatkan tentang data pelaksanaan strategi Quantum Quotient di kelas X SMKN 1 Majalengka.
b. Metode angket.
Angket adalah sebuah metode di mana di dalamnya sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, sedangkan dalam hal metode angket ini, penulis menggunakan angket secara langsung dengan tipe tertutup. Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan membutuhkan tanda silang (x) sesuai dengan keadaan yang diketahui. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon atau komentar siswa terhadap kegiatan strategi Quantum Quotient dalam belajar PAI.
c. Metode dokumentasi.
Adalah metode dalam pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen atau catatan-catatan, metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang siswa, guru, nilai raport/ulangan siswa, karyawan yang berhubungan dengan objek penelitian.
d. Metode tes.
Adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh strategi Quantum Quotient terhadap keberhasilan belajar PAI. Data tes diperoleh dari pretes dan post-test selanjutnya dari hasil tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistika.
e. Tehnik analisa data.
Tehnik analisa data adalah tehnik yang digunakan menganalisa yang diperoleh dari hasil penelitian. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah yakni dianalisis diinterpretasikan dan disimpulkan. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisa data statistik. Analisis statistik adalah dalam menganalisis suatu data menggunakan dasar tehnik dan tata kerja statistik, sedangkan non statistik adalah analisis data dengan menggunakan metode kualitatif, kemudian untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi Quantum Quotient (QQ) pada mata pelajaran PAI.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dan memahami penulisan skripsi ini, maka penulis membuat suatu sistem pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Landasan teori yang menguraikan tentang strategi Quantum Quotient, tehnik-tehnik Quantum Quotient, langkah-langkah penggunaan setrategi Quantum Quotient, pemanfaatan setrategi Quantum Quotient,
BAB III: selanjutnya tentang prestasi belajar yang di dalamnya membahasa tentang, pengertian hasil belajar, jenis prestasi, kriteria prestasi, evaluasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
BAB IV:Laporan hasil penelitian yang di dalamnya membahas tentang gambaran umum objek penelitian di dalamnya membahas tentang : struktur organisasi sekolah, keadaan guru, karyawan dan murid, sarana dan prasarana, penyajian data dan analisis data yang di
dalamnya membahas tentang hasil analisis penerapan, pendekatan strategi Quantum Quotient, serta analisis data kuantitatif tentang prestasi siswa yang kemudian diakhiri tentang hasil analisis tentang pengaruh setrategi Quantum Quotient dalam meningkatka prestasi siswa Kelas X di SMKN 1 Majalengka.
BAB V :Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran sebagai saran.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Hasan, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta..
Abu Ahmadi, 1991, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Ali Imron, 1996, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Pustaka Jaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI, Jakarta: TP
WS. Winkel, S.J. M. Sc, 1991, Psikologi Pengajaran, Jogiakarta: Media Abadi.
S.C. Utami Munandar, 2002, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
IR. Agus Nggermanto, 2005, Quantum Quatient (QQ) Kecerdasan Quantum, Bandung: Nuansa.
Wjs. Poerwadarminto, 1976, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Zakiyah Darojat, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
M. Muchlis, 1993, Metode Kuantitatif, Jakarta: Fak. Ekonomi UI.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, Jakarta: Rineka Cipta.
Suprapto, 1999, Metodologi Riset Dan Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Merdalis, 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.
Ahmadi Abu, ct, al, 1991, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).
Ahmadi Abu, Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta).
Arifin M, 1993, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).
Arifin Zainal, 1991, Evaluasi Instruksioanl Prinsip -Teknik-Prosedur, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya).
Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, (Jakarta:
Rineka Cipta).
Darojat Zakiyah, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).
Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).
Departemen Agama RI, 1989, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha
Putra).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI,
(Jakarta: TP).
Djamarah Saiful Bahri, 1994, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya:
Usaha Nasional).
Gpttman John, 1998, Kecerdasan Emosional : Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang
Memiliki Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia).
Goleman Daniel, 2000, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama).
Hasan Fuad, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).
Higbee Kenneth L, 2003, Your Memory, (Semarang: Dahara Prize).
Ihsani Hamdani dan Fuad Hasan, 2001, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia).
127
Imron Ali, 1996, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya).
Maja Hidayat Nafaat, 2001, Intelegensi Spritual, (Parenial Press).
Markowith Karen, Eric Jensen, 2002, Otak Sejuta Bigabyte, (Bandung: Kaita).
Merdalis, 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi
Aksara).
Muchlis M, 1993, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI).
Munandar Utami S.C, 2002, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama).
Nggermanto Agus IR, 2005, Quantum Quatient (QQ) Kecerdasan Quantum,
(Bandung: Nuansa).
Nicholl Colin Rose Malcolm S, 2003, Accelered Learning, (Bandung: Penerbit
Nuansa).
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: DN, Balai Pustaka
1987).
Purwanto Ngalim, 1990, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).
Poerwadarminto Wjs, 1976, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).
Rose Colin, 2002, Kuasai Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa).
Shihab Quraish, 1997, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah).
Stine Jean Marie, 1997, Mengoptimalkan Daya Pikir, (Jakarta: Pustaka Delapratasa).
Sudjana Nana, 1990, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya).
Syah Muhibbin, 2004, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada).
Syah Muhibbin dkk, 1996, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya
Anak Bangsa).
Sudjana Nana, 1993, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara).
Tirtonegoro Sutratina, 1984, Anak Supernormal dan Program Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara).
Usman Uzer Moh, Lilis Setiawati, 1995, Upaya optimalisasi Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya).
Winkel, 1987, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia).
Winkel WS, S.J. M, 1991, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi).
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Hasan, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta..
Abu Ahmadi, 1991, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Ali Imron, 1996, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Pustaka Jaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI, Jakarta: TP
WS. Winkel, S.J. M. Sc, 1991, Psikologi Pengajaran, Jogiakarta: Media Abadi.
S.C. Utami Munandar, 2002, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
IR. Agus Nggermanto, 2005, Quantum Quatient (QQ) Kecerdasan Quantum, Bandung: Nuansa.
Wjs. Poerwadarminto, 1976, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Zakiyah Darojat, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
M. Muchlis, 1993, Metode Kuantitatif, Jakarta: Fak. Ekonomi UI.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, Jakarta: Rineka Cipta.
Suprapto, 1999, Metodologi Riset Dan Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Merdalis, 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar