Daftar Blog Saya

Jumat, 14 Mei 2010

RESUME FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (PROF.DR. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY)

RESUME
FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
(PROF.DR. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY)


A. FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM KANDUNGAN, SUMBER-SUMBER DAN SYARAT-SYARAT
1. Kandungan Falsafah Pendidikan Islam Dan Hubungannya Dengan Falsafah Islam Umum
Falsafah pendidikan tidak lain ialah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam pendidikan. Falsafah ini mencerminkan satu segi dan segi-segi pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis.
Dalam hubungan antara falsafah umum dan falsafah pendidikan itu, maka falsafah pendidikan telah diberi berbagai batasan antara lain sebagai berikut :
 Falsafah pendidikan yaitu aktifitas fikiran yang teratur yang menjadikan falsafah itu sebagai jalan untuk mengatur, menyeleraskan dan memadukan proses pendidikan.
 Tidak sebatas hanya mempelajari falsafah pendidikan saja, tetapi tetapi kita mempelajarinya karena percaya bahwa kajian itu sangat penting untuk mengembangkan pandangan kita terhadap proses pendidikan
 Falsafah pendidikan itu dapat dilaksanakan pada segalah macam dan bentuk pendidikan.
2. Pentingnya Pembinaan Falsafah Islam Untuk Pendidikan Pengajaran
Falsafah Islam itu sangat dianggap penting karena beberapa hal sebagai berikut :
 Falsafah pendidikan itu dapat menolong perancang-perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu Negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidkan.
 Falsafah pendidikan dapat membentuk asas yang dapat ditentukan pandangan pengkajian yang umum yang khas.
 Falsafah pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh.falsafah pendidikan bagi system pendidikan kita bisa menjadi corak dan pribadi yang khas dan istimewa sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama kita dan nilai-nilai umat Islam
3. Sumber-Sumber Dari Mana Diambil Falsafah Pendidikan Islam
Yang menjadi sumber bagi falsafah pendidikan adalah Al-Qur’an, dimana didalamnya mengatur hubungan antara manusia dan dan Tuhan dan segalah apa yang ada didalam jagat raya ini . termasuk unsur-unsur material, benda-benda , hewan dan begitu juga manusia.
Adapun diantara sumber-sumber tambahan yang menjadi dasar, prinsip, kepercayaan, dan kandungan-kandungan falsafah pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
 Cirri-ciri pertumbuhan pengajaran dari segi jasmani, intelektual, emosi dan spiritual dan penggeraknya yang bermacam-macam harus bisa diterima oleh akal.
 Nilai-nilai dan tradisi-tradisi yang baik harus menunjukan corak keIslaman.
 Hasil-hasil penyelidikan dan kajian-kajian pendidikan dan psikologi yang berlkaitan dengan sifatp-sifat, proses pendidikan dan tujuan pendidkan harus sesuai dengan roh Islami.
4. Unsur-unsur dan Syarat-Syarat falsafah Islam untuk Pendidikan
Unsur-unsur pendidikan islam yang didalamnya segalah prinsip, kepercayaan dan kandungannya harus sesuai dengan ruh (spirit) Islam.
Sedangkan syarat-syarat dari falsafah pendidikan Islam sendiri adalah sebagai berikut :
 Haruslah bebas dari segalah pertentangan dan persanggahan antara prinsip-prinsip kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasarnya, yaitu falsafah pendidikan islam yang notabennya harius bersumber pada Al-Qur’an
 Harus betul dan sehat dari segi pengandaian, seperti fikiran yang menjadi dasarnya. Yaitu filsafat yang bersumber dari Al-Qur’an

B. PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR PANDANGAN ISLAM TERHADAP JAGAT RAYA
1. Prinsip Yang Pertama : Percaya Yang Menyatakan Bahwa Pendidkan Yaitu Proses Dan Usaha Mencari Pengalaman Dan Perubahan Yang Diingini Oleh Tingkah Laku
Sebagaimana pendidikan umum sebagai proses pertumbuhan pembentukan pengalaman dan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku dan individu dan kelompok hanya akan berhasil melalui interaksi seseorang dengan perwujudan benda yang ada disekelilingnya , tempat ia hidup.
2. Prinsip Kedua : Kepercayaan Bahwa Jagat Raya Berarti Segalah Sesuatu Kecuali Allah
Prinsip yang kedua bahwa harus percaya semua yang ada didalam jagat raya ini, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, matahari, bumi, langit, bulan dan lain-lain adalah segalah sesuatu yang bukan Allah, jadi konsep ketauhidan harus lebih diutamakan.
3. Prinsip Ketiga : Kepercayaan Bahwa Wujud Yang Mungkin Ialah Dengan Bendah Dan Ruh
Penjelasan mengenai kepercayaan bahwa wujud yang mungkin ialah dengan bendah dan ruh mungkin bahwa segalah sesuatu yang wujud ini seperti manusia, hewan, tumbuhan, langit, bumi dan lain-lain ialah tidak wujud dengan sendirinya tapi ada yang menggerakannya. Makanya pada prinsip disini menolak keras teori evolusi atau teori ketidak sengajaan.
4. Prinsip Keempat : Kepercayaan Bahwa Jagat Raya Ini Berubah Dan Beradah Dalam Gerakan Terus Menerus
Alam dan seluruh isi fenomenanya senantiasa berubah. Alam berkembang dan bergerak terus sesuai dengan hukum yang telah digariskan oleh sang Pencipta. Yaitu Allah SWT
5. Prinsip Kelima : Kepercayaan Bahwa Jagat Raya Ini Berjalan Menurut Undang-Undang Yang Pasti
Setiap unsure dan bagian dari alam ini bergerak mengikuti hukum umum yang tertentu dan berdasarkan kepada hubungan teratur yang menunjukan kesatuan tadbir dan peraturan. Makanya manusia dituntut untuk mencari kebenaran yang ada dalam alam ini.
6. Prinsip Keenam : Kepercayaan Bahwa Ada Hubungannya Antara Sebab Dan Akibat
Bahwa ada hubungan yang rapat dan langsung antara sebab dan akibat. Hal ini boleh dilihat oleh manusia dengan mnegamati kejadian dialam ini.
7. Prinsip ketuju : kepercayaan bahwa alam ini ialah teman terbaik bagi manusia dan alat yang terbaik bagi kemajuannya.
Pada hakekatnya bahwa alam yang ada ini merupakan teman yang baik bagi manusia bukan menjadi musuh bagi manusia karena alam ini adalah salah-satu faktor yang sangat mendukung peradaban manusia menjadi maju.
8. Prinsip kedelapan : kepercayaan bahwa alam ini baru
Alam jagat ini dan keseluruhannya bersifat baru. Baik asas cabang unsur maupun jiwanya.tanda-tanda bahwa alam ini dikatakan baru adalah kita bisa melihat dari anasir alam tersebut yang terus mengalami perubahan-perubahan.
9. Prinsip kesembilan : kepercayaan bahwa Allah Ta’ala Dialah pencipta alam ini
Penerimaan terhadap wujud barunya alam berarti menerima tentang wujud pencipta alam. Dengan kata lain bisa menguatkan adanya pencipta dari tidak ada. Dan pencipta inilah yang menjaga, melindungi dan menggerakan alam ini serta membaharui kejadian terus menerus.
10. Prinsip kesepuluh : kepercayaan bahwa Allah bersifat dengan dengan segalah sifat yang sempurna
Allah adalah pencipta alam dan sesisinya. Ia memilih cirri-ciri keunggulan sebagai Tuhan yang Mutlak. Ia bersifat dengan segalah kesempurnaan-Nya. Antara sifat-sifat kesempurnaan-Nya ialah bersifat : Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatulilhawadisi, Qiyamuhu binafsihi dan seterusnya…

C. PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR PANDANGAN ISLAM TERHADAP MANUSIA
Bagi falsafah pendidikan Islam, menetukan sikap dan tanggapan terhadap insan merupkan hal yang sangat penting dan fital. Sebab insan unsur yang sangat penting dalam tiap usaha mendidik. Makanya dalam prinsipnya juga Islam menaruh prinsip-prinsip dasar bagai manusia. Diatara prinsip-prinsip dasar Islam terhadap manusia adalah sebagai berikut.
1. Prinsip pertama : kepercayaan bahwa manusia ialah yang termuliah didalam jagat raya ini
Kayakinan tentang manusia itu adalah makhluk yang muliah dijagat raya ini. Karena Allah sendiri mengaruniakan keutamaan yang membedakan dari makhluk yang lain seperti Allah memberikan akal dan perasaan.makanya posisi manusia adalah menjadi makhluk yang muliah dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain
2. Prinsip kedua : kepercayaan akan kemuliaan manusia
Kepercayaan akan kemuliaan manusia ini bisa dilihat dari posisi manusia itu sendiri yaitu manusia menjadi kholifah atau pemimpin dijagad raya ini. Karena seyogyanya manusia makhluk yang bisa dan mampu mengemban amanat. Dan perlu diingat keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia bukan karena harta, warna, bentuk dan lain-lain tetapi karena keimannannya dan ketaqwaannya.
3. Prinsip ketiga : kepercayaan bahwa manusia itu hewan yang berfikir
Possisi manusia sebagai manusia yang mampu berbicara dengan bahsanya mampu menjadi media berfikir. Sehingga ia menjadikan alam dan seisinya sebagai objek renungannya dan bisa menghasilkan ilmu pengetahuan yang memicu timbulnya peradaban manusia yang maju karena pemikiran-pemikirannya. Beda dengan makhluk yang lain hanya bersifat statis. Makanya istilah peradaban hanya diperuntukna bagi manusia.
Berkaitan dengan ciri-ciri insan sendiri sebagai hewan yang berfikir menurut Islam adalah sebagai berikut :
 Mempunyai daya untuk bertutur
 Kecenderungan insan untuk beragama
 Kecenderungan berakhlak atau berbuat baik
 Kecenderungan bermasyarakat
4. Prinsip keempat : kepercayaan bahwa manusia mempunyai tiga dimensi : badan, akal dan ruh
Tiga dimensi yang ada dalam manusia (badan, akal dan ruh) merupakan mitra pokok yang ada dalam diri insan. Kemajuan, keselarasan, kesempurnaan keperibadian tergantung pada keselarasan tiga dimensi yang ada pada diri insane tersebut.
5. Prinsip kelima : kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruhi oleh faktor-faktor warisan dan alam lingkungan
Menyakini bahwa insan dengan seluruh perwatakan dan cirri pertumbuhannya adalah hasil pencapaian dua faktor, yaitu faktor warisan dan lingkungan. Dan faktor ini mempengaruhi insan dan berinteraksi dengannya sejak hari pertama ia menjadi embrio hingga keakhir hayat. Oleh karena itu begitu kuat percampuradukan keduanya pada diri manusia.
6. Prinsip keenam : kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan
Dalam diri manusia terdapat motivasi dan kebutuhan, hal ini ditandai dengan ketentuan Allah terhadap manusia bahwa manusia mempunyai naluri dididik dan mendidik. Dan dalam diri manusia juga terdapat dorongan karena adanya tujuan yang diharapkan baik didunia maupun di akherat kelak.
7. Prinsip : kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia
Manusia walaupun dalam beberapa ciri dan sifat ada persamaan, tapi disisi lain diantara satu manusia dengan manusia yang lainnya terdapat titik perbedaan dalam banyak sifat, baik sifat yang diwarisi atau yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena faktor turunan dan lingkungan yang berbeda. Sehingga manusia berbeda dalam perawakan, kesedihan, sikap, dorongan, tujuan, dan jalan-jalan yang dilaluinya dalam memperoleh tujuan.
8. Prinsip kedelapan
Menyakini bahwa watak dari manusia adalah luwes, lentur (fleksible) bisa dibentuk dan diubah, karena manusia mampu untuk menguasai ilmu pengetahuan, menghayati dan sehat dengan adat-adat. Dan sebagainya

D. PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR PANDANGAN ISLAM TERHADAP MASYARAKAT
Islam juga sangat memperhatikan sekali terhadap masyarakat, makanya dalam Islam sendiri ketika berbicara mengenai masyarakat, Islam memberikan beberapa prinsip diantanya adalah senagai berikut :
1. Prinsip pertama : kepercayaan bahwa manusia itu sekumpulan individu dan sekelompok yang diikat oleh kesatuan tanah air, kebudayaan dan agama
Kepercayaan bahwa manusia itu adalah sekumpulan individu dan sekelompok yang diikat oleh kesatuan tanah air, kebudayaan dan agama, makanya antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya harus saling menjaga, menghormati dan menghargai.

2. Prinsip kedua : kepercayaan bahwa masyarakat Islam mempunyai identitas khas dan ciri-ciri tersendiri
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang merangkum idialisme dan realisme. Masyarakat yang mengimbangi tuntutan dunia dan akherat, masyarakat yang mampu membina fisik, akal dan ruhani, mengimbangi tuntutan pribadi dan orang lain, sedangkan beberapa ciri-ciri dari masyarakat Islam sendiri adalah sebagai berikut :
 Masyarakat Islam wujud atas tonggak iman kepada Allah SWT, para nabi, rasul dan kitab-kitab samawi, ahri akhir, hari kebangkitan, hari berkumpul dipadang maksar, perhitungan dan balasan. Prinsip tersebut adalah prinsip tauhid yang bisa melebur syirik agama yaitu penyembahan selain Allah.
 Agama diletakan pada proposi yang tertinggi
 Penilaian yang tinggi diberikan kepada akhlak dan tata susila
 Ilmu diberi perhatian yang berat
 Masyarakat Islam menghormati dan menjaga kehormatan insan
 Keluarga dan kehidupan keluarga mendapat perhatian yang besar
 Masyarakat islam ialah masyarakat yang dinamik
 Kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam masyarakat Islam
 Nilai dan peranan harta diperhitungkan untuk menjaga kehormatan insan dan pembangunan masyarakat umat
 Kekuatan dan keteguhan yang dilentur oleh agama
 Masyarakat Islam bersifat insaniyah
3. Prinsip ketiga : kepercayaan bahwa dasar pembinaan masyarakat islam adalah aqidah keimanan tentang wujud, dan keEsaan Allah
Masyarakat Islam ialah masyarakat yang mempunyai ciri beriman kepada Allah, mampu memberikan kepada orang lain rasa aman dan damai, dan masyarakat yang percaya kepada diri dan percaya kepada orang lain.
4. Prinsip keempat : kepercayaan bahwa agama itu akidah, ibadah, dan muamalah
Agama dalam pengertian yang luas yaitu menerangkan setiap yang berhubungan dengan akidah, ibadah, pergaulan. Dan dari agam juga kehidupan mampu mengambil nilai, mendapat arah dan mendapat dasar atau pokok dalam kehidupan.agama juga menjadi faktor penyokong yang baik dalam perkembangan diri insan atau masyarakat. Agama pada hakekatnya mengarahkan kepada konsep habluminallah dan habluminnas.
5. Prinsip kelima : kepercayaan bahwa ilmu itu adalah dasar yang terbaik bagi kemajuan masyarakat sesudah agama
Ilmu dalam arti yang sebenar-benarnya adalah menjadi asas sesudah iman, agama dan akhlak untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran masyarakat, baik dalam bidang material maupun sepiritual.
6. Prinsip keenam : kepercayaan bahwa masyarakat selalu berubah
Masyarakat pada prinsip adalah berubah, baik perubahan itu meliputi struktur masyarakat, susunan lapis, sistem., kebudayaan, nilai, akhlak dan cara hidup, tradisi, kebiasaan dan undang-undang dan segalah sesuatu yang ada pada masyarakat tersebut.
7. Prinsip ketuju : kepercayaan pada pentingnya individu dalam masyarakat
Pribadi merupakan un it atau sel pertama bagi terbentuknya masyarakat manusia. Kalaulah satu pribadi dengan pribadi yang lain baik maka secara otomatis masyarakat manusia juga akan baik, makany pentingnya individu-individu yang baik dalam masyarakat manusia.
8. Prinsip kedelapan : kepercayaan pada pentingnya keluarga dalam masyarakat
Keluarga merupakan unit pertama bagi Institusi dalam masyarakat manusia.keluarga menempati posisi yang sangat penting setelah perorangan dalam pembentukan masyarakat. Melihat pentingnya posisi keluarga ini, maka wajiblah ia didirikan atas dasar keimanan, kebenaran, keadilan, kasih saying, tolong-menolong dan saling hormat menghormati.
Ketika antar keluarga yang satu dengan keluarga yang lain baik maka secara otomatis akan menciptakan masyarakat yang baik pula.
9. Prinsip kesembilan : kepercayaan bahwa segalah yang menuju kesejahteraan bersama, keadilan, dan kemaslahatan antara manusia termasuk diantar atujuan-tujuan syari’at islamiyah
Percaya bahwa segalah perkara yang bisa menciptakan tolong menolong setia kawan, persaudaraan, kasih sayang, cinta mencintai sesama merupakan teras-teras tujuan syari’at Islam dan maksud yang ingin dicapai oleh agama Islam yang Suci. Maka haruslah digalangkan dan diberi jalan. Dalam beberapa hal diatas terdapat beberapa prinsip diantaranya adalah sebagai berikut :
 Prinsip maslahat umat
 Prinsip keadilan
 Prinsip persamaan
 Prinsip keseimbanagn sosial
 Prinsip jaminan dan setia kawan

E. PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR TEORI PENGETAHUAN PADA PEMIKIRAN ISLAM
Pada pembicaraan kita tentang pengetahuan ini, atau tentang teori pengetahuan ini terdapat beberap prinsip. Terkait denagn prinsip-prinsip yang menjadi dasar tentang teori pengetahuan penulis akan mencoba menguraikan dengan singkat yaitu sebagai berikut.
1. Prinsip pertama : kepercayaan akan pentingnya pengetahuan sebagai tujuan asasi pendidikan
Pentingnya pengetahuan sebagai tujuan hidup manusia menyebabkan manusia dituntut untuk belajar dan berpendidikan, karena dengan belajar atau dengan pendidikan manusia akan mendapatkan kemajuan dalam kehidupannya. Semakin maju manusia terhadap pengetahuan maka semakin maju pula kehidupannya yang didalamnya menyangkut bidang ekonomi, politik, budaya, dan tak terkecuali peradaban manusia.
2. Prinsip kedua : kepercayaan bahwa pengetahuan adalah segalah yang kita capai dengan pancaindra atau akal kita atau kita terima melalui intuisi, atau ilham atau agama
Percaya bahwa pengetahuan manusia adalah maklumat, fikiran-fikiran, pengertian-pengertian, tafsiran-tafsiran yang kesemuanya itu dapat diperoleh dengan panca indra, intuisi, atau ilham atau agam menurut tingkatan-tingkatannya dan cara Allah memberikan kepadanya, karena kita ketahui cara Allah dalam memberikan pengetahuan terhadap hambahnya sangat berbeda.
3. Prinsip ketiga : kepercayaan terhadap pentingnya pengetahuan pada keutamaan nilainya
Percaya bahwa pengetahuan manusia berbeda mutu dan nilainya sesuai dengan perkara dan tujuannya. Dalam hal pengetahuan, pengetahuan yang paling tinggi adalah mengetahui Allah SWT. Menurut pandangan orang sufi sendiri bahwa pengetahaun kepada Allah adalah dasar agama. Maka Islam menaruh perhatian yang serius terhadap pengetahuan.
4. Prinsip keempat : kepercayaan bahwa pengetahuan manusia mempunyai berbagai sumber
Yang menjadi sumber dari pengetahuan manusia adalah : akal, bacaan, panca indra dan anugrah ilahi
5. Prinsip kelima : kepercayaan bahwa pengetahuan itu berpisah dariakal yang mengetahuinya
Pengetahuan itu terlepas dari akal yang mengamatinya dan tersimpan didalamnya, jadi memperoleh pengetahuan tidak lebih dari salah satu fungsi akal , sebelum ia memperoleh pengetahuan itu, akal di anggap suatu daya yang terbatas.
6. Prinsip keenam : kepercayaan bahwa pengetahuan yang baik yaitu yang didalamnya terkandung keyakinan dan kesesuaian dengan agama
Pengetahuan itu dia nggap baik apabila terdapat kesesuaian dengan agama, karena agama sendiri menaru perhatian terhadap pengetahuan. Hal ini ditandai dengan isi Al-Qur’an sebagai pedoman atau sumber pengetahuan yang sangat masuk akal.

F. PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR FALSAFAH AKHLAK DALAM ISLAM
Prinsip-prinsip yang kita bahas dalam poin ini adalah berkaitan dengan akhlak dalam islam, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
1. Prinsip pertama : kepercayaan akan pentingnya akhlak dan hidup
Akhlak merupakan diantara makna yang terpenting dalam kehidupan. Rasulullah sendiri diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak. Dampak dari ibadah adalah akhlak dan akhlak sendiri termasuk dalam rukun agama, makanya ketika kita hidup beragama dituntut agar berakhlak.
2. Prinsip kedua : kepercayaan bahwa akhlak itu sikap yang mendalam didalam jiwa
Akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang mendalam dalam jiwa . akhlak juga suatu faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia dan pada kebolehannya untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.
3. Prinsip ketiga : kepercayaan bahwa akhlak dalam Islam ialah mencapai kebahagiaan dunia dan akherat dan kebaikan bagi masyarakat
Percaya bahwa akhlak yang berdasarkan pada syari’at Islam yang kekal yang ditunjukan oleh teks-teks agama Islam dan ajaran-ajarannya itu adalah akhlak kemanusiaan yang muliah yang bisa bisa menyebabkan kebahagiaan baik didunia maupun diakherat yang didalamnya juga terdapat kebaikan bagi masyarakat umum
4. Prinsip keempat : kepercayaan bahwa tujuan akhlak dalam Islam ialah mencapai kebahagiaan dunia dan akherat bagi individu dan kebaikan bagi masyarakat
Tujuan tertinggi dari akhlak adalah mendapatkan kebahagiaan baik didunia maupun diakherat, kesempurnaan jiwa bagi individu dan menciptakan kemajuan.
Akhlak tidak sebatas untuk medapatkan kebahagiaan diakherat saja, tetapi sekaligus mendapatkan kebahagiaan di dunia
5. Prinsip kelima : kepercayaan bahwa akhlak Islam itu akhlak kemanusiaan yang sesuai dengan fitrah manusia
Agama Islam adalah sumber tertinggi bagi akhlak Islam dan faktor terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan akhlak ini, dan mamapu memberikan corak yang berbeda dengan yang lainnya. Juga ia adalah sumber terpenting terhadap prinsip-prinsip, dasar-dasar, dan nilai-nilai dalam kehidupan.
Dan aklak islam sendiri bersifat kemanusiaan, dimana orang Islam dituntut untuk memperhatikan kemanusiaan, makanya didalam Islam sendiri orang Islam ketika bermasyarakat atau bersosisalisasi diharuskan untuk saling menghormati, menghargai, dan lain-lain
6. Prinsip keenam : Teori akhlak
kepercayaan bahwa teori akhlak tidak sempurna kecuali kalau disitu ditentukan sebagian konsep-konsep asas seperti akhlak hati-nurani, kemestian akhlak hukum akhlak, tanggung jawab akhlak, dan ganjaran akhlak

G. TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Konsep tujuan pendidikan Islam
Tujuan penddikan islam adalah terjadi perubahan yang asasi pada faktor-faktor dibawah ini :
 Tujuan-tujuan individu yang berkaitan dengan individu
 Tujuan-tujuan social yang berkaitan dnegan kehidupan bermasyarakat
 Tujuan prifesional, yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu

2. Tahap-tahap tujuan pendidikan
Ada beberapa tahap dalam tujuan pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut :
 Tujuan tertinggi atau terahir bagi pendidikan adalah tujuan yang tidak diatasi oleh tujuan lain tetapi harus bertujuan hanya kepada Allah SWT
 Tujuan-tujuan umum bagi pendidikan adalah maksud-maksud, metode-metode atau perubahan-perubahan ynag dikehendaki oleh pendidikan untuk mencapainya.
 Tujuan-tujuan khas pendidikan, yaitu perubahan-perubahan yang diiingini yang bersifat cabang atau bagian yang termasuk dibawah tujuan-tujuan daripada tujuan-tujuan yang bersifat umum.
3. Sumber-sumber yang menjadi dasar tujuan-tujuan pendidikan Islam
Yang mnejadi sumber-sumber yang mendasari bagi tujuan-tujuan pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
 Al-Qur’an
 As-Sunnah
 Peninggalan ulama terdahulu
4. Ciri-ciri tujuan pendidikan Islam dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar tujuan ini
Ciri-ciri yang khas bagi tujuan-tujuan pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
 Prinsip menyeluruh
 Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan
 Prinsip kejelasan
 Prinsip tak ada pertentangan
 Prinsip realisme dan dapat diselesaikan
 Prinsip perubahan yang dingini
 Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan perseorangan
 Prinsip dinamisme dan menerimah perubahan dan perkembangan dalam rangka metode-metode keseluruhan yang terdapat dalam agama

5. Sebagian tujuan-tujuan individu dan sosial umum yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam
Tujuan individu dan sosial adalah dua hal yang ingin di capai oleh pendidikan Islam karena keudanya adalah faktor yang terpenting yang berpengaruh pada proses dan tujuan-tujuan dalam Islam, selepas faktor agama.
6. Pertama : tujuan individu umum bagi pendidikan Islam
Faktor-faktor yang berkisar atau berkaitan dengan tujuan individual adalah pembinaan pribadi muslim yang terpadu dalam perkembangan dari segi spiritual, emosi, intelektual, dan social.
7. Kedua : tujuan-tujuan social umum bagi pendidikan Islam
Factor-faktor yang berkisar atau berkaitan dengan tujuan sosial adalah pembinaan masyarakat muslim yang terpadu dalam perkembangan dari segi spiritual, social, ekonomi, dan politik.

H. FALSAFAH KURIKULUM DAN PELAJARAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
1. Pentingnya kurikulum pada pendidikan Islam
Posisi kurikulum dalam pendidikan Islam menempati posisi penting karena seyogyanya pendidikan adalah proses dalam rangkah memperoleh hasil secara terencana, begitu juga ketika mengadakannya harus ada acuan yang jelas. Dan acuan tersebut adalah kurikulum
2. Konsep-konsep kurikulum pada pendidikan Islam
Konsep kurikulum pada pendidikan Islam adalah seperangkat pemnbelajaran yang menjadi acuan dalam rangkah memperoleh tujuan yang diharapkan yang sesuai dengan ajaran Islam atau yang berdasarkan Syari’at Islam
3. Ciri-ciri umum pada kurikulum pada pendidikan Islam
Ciri-ciri umum pada kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
 kurikulum dalam pendidkan Islam harus berkaitan kondisi dan situasi yang ada
 kurikulum harus bersifat dinamis, dan snaggup menerima perubahan, dan perkembangan
 kurikulum pendidikan Islam harus mampu memelihara kebutuhan-kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
4. Prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pada pendidikan Islam
Tentang prinsip-prinsip umu yang menjadi dasar kirukulum pendidikan Islam , maka yang terpenting adalah sebagai berikut :
 prinsip pertama : bertautan sempurna dengan agama termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
 Prinsip kedua : prinsip-prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum
 Prinsip ketiga : keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.
 Prinsip keempat : berkaitan dengan bakat, minat dan kemampuan, dan kebutuhan belajar, begiru juga dengan alam sekitar fisik dan sosial dimana pelajar itu hidup dan interaksi untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan.
 Prinsip kelima : memelihara perbedaan-perbedaan individu diantara para pelajar-pelajar dalam bakat-bakat dan kemauna-kemauan mereka.
 Prinsip keenam : prinsip perkembangan dan perubahan
 Prinsip ketujua : prinsip pertautan antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktifitas yang terkandung dalam kurikulum.
5. Dasar-dasar umum yang menjadi asas kurikulum pendidikan Islam
a. Dasar Agama
Tentang dasar pertama ini adalah segalah sistem yang ada dalam masyarakat, termasuk system pendidikan harus melekatkan dasar falsafah , tujuan dan kurikulumya pada agama Islam

b. Dasar Falsafah
Yang menjadi dasar falsafat bagi kurikulum adalah kurikulum harus berdasarkan falsafah-falsafah sebagai berikut :
 Falsafah idialisme
 Falsafah realisme natural
 Falsafah humanisme intelektual
 Falsafah realisme klasik
 Falsafah naturalisme romantic
 Falsafah pragmatisme
c. Dasar psikolofis
Dasar psikologis disini adalah kurikulum harus bersangkut paut dengan cirri-ciri perkembangan belajar, bakat-bakat jasmanai, intelektual, bahasa, emosi dan sosial.
d. Dasar sosial
Kurikulum berdasarkan dasar sosial adalah kurikulum harus turut serta dalam proses kemasyarakatan yang bersifat sosial.
6. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh kurikulum pendidikan Islam
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum harus memberikan subangsi yang menyeluruh dan terpadu pada pribadi pelajar dan masyarakat Islam pada umumnya.
7. Penjenisan (classification) yang mungkin bagi pendidikan Islam
Penjenisan atau pembagian kurikulum dalam pendidikan islam diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
 Kurikulum tahap pertama (dasar)
 Kurikulum tingkat Tinggi

I. FALSAFAH METODE MENGAJAR PADA PENDIDIKAN ISLAM
1. Konsep metode pengajaran dan pentingnya pendidikan Islam
Metode mengajar adalah jalan seorang guru dalam memberi faham kepada murid-muridnya dan merobah tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang diinginkan
2. Berbagai-bagai penjelasan bagi metode mengajar
Penjelasan mengenai metode mengajar sangat berfariasi sehingga dikatakan bahwa terkait dengan metode mengajar tidak ada larangan dalam Islam menggunakan metode mengajar, asalakan tidak menyimpang dari ajara agama Islam
3. Metode mengajar umum (general methodology)yang terpenting pada pendidikan Islam
a. Metode induktif
Metode ini bertujaun untuk membimbing pelajar untuk menegatahui fakta-fakta dan hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi
b. Metode analogi
Metode ini adalah metode pengqiasan atau mencari persamaan.
c. Metode kuliah
Metode kuliah adalah metode yang menyatakan bahwa mengajar menyiapkan pengajaran dan kuliahnya, mencatat perkara-perkara yang terpenting yang ingin diperbincangkan
d. Metode cakapan dan diskusi
Metode ini adalah metode yang didasarkan pada dialog, perbincangan melalui Tanya jawab untuk samapi kepada fakta yang tidak diragukan.
e. Metode kelompok kecil (halaqah) ceritera, mendengar, membaca, memberi catatan, menghafal, berfikir dan melawat
Metode demikian adalah metode tradisional yang biasanya dilakukan oleh yayasan-yayasan pendidikan tradisional dan pondok pesantern.
4. Ciri-ciri dan tujuan umum bagi metode mengajar pada pendidikan Islam
a. pertama : cirri-ciri umum bagi mengajar pada pendidikan Islam
Diantar aciri-ciri umum yang paling menonjol adalah sebagai berikut :
 Berpadunya metode dan cara-cara, dari segi tujuan dan alat, dengan jiwa ajaran dan akhlak Islam yang muliah
 Metode tersebut harus bersifat luwes dan menerimah perubahan
 Metode tersebut berusaha sungguh-sungguh dalam menerangkan teori dan praktek
 Membuang cara-cara peringkasan dalam pengajaran
 Menekankan kebebasan murid-murid untuk berdiskusi
b. Kedua : tujuan-tujuan bagi mengajar pada pendidikan Islam
 Menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan
 Membiasakan pelajar menghafal, memahami, berfikir sehat, dan memperhatikan dengan tepat dalam proses pembelajaran
 Memudahkan proses pembelajaran itu bagi pelajar
 Menciptakan suasana yang sesuai dengan pelajaran
5. Asas-asas umum bagi metode mengajar pada pendidikan Islam
a. Pertama : asas agama yaitu prinsip-prinsip yang terkandung dalam metode harus berdasarkan pada agama Islam
b. Kedua : asas biologis dan psikologis yaitu metode harus bisa mensesuaikan dengan keadaan biologis dan psikologis peserta didik baik secara individu atau kolektif
c. Ketiga : asas social yaitu metode harus disesuaikan dengan keadaan social dimana peserta didik hidup
6. Prinsip-prinsip umum terpenting yang menjadi dasar metode mengajar pada pendidikan Islam
a. Pertama : perlu mengetahuai motivasi, kebutuhan dan minat belajar
Metode harus bisa menumbuhkan motivasi peserta didik, disamping itu juga metode harus mengetahui kebutuhan dan minat peserta didik
b. Kedua : perlu mengetahui tujuan belajar
Metode harus bisa menjaga tujuan pelajar dan menolongnya mengembangkan tujuan yang direncanakan
c. Ketiga : perlu mengetahui tahap kematangan belajar
Metode harus mampu mengetahui tahap kematangan belajar peserta didik
d. Keempat : perlu mengetahui perbedaan-perbedaan individual diantara
Perlunya menjaga perbedaan-perbedaan perseorangan diantara pelajar-pelajar, jadi seyogyanya seorang guru dalam menggunakan metode pembelajaran harus bisa memilih dan menetukan perbedaan-perbedaan peserta didik
e. Kelima : perlu menyediakan peluang pengalaman praktek
Pendidik seharusnya mempersiapkan peluang partisipasi yang praktikural. Pendidik muslim mengetahui pentingnya motivasi dan tujuan, dan memmelihara perbedaan-perbedaan individu peserta didik.
f. Keenam : pentingnya memperhatikan kefahaman
Maksud disini adalah seorang guru dalam mengunakan metode harus memhami potensi, minat, kebutuhan seornag siswa atau peserta didik
g. Ketuju : perlu menjadikan proses pendidikan itu sebagai pengalaman yang mengembirakan bagi pelajar.
Perlu menjadikan proses pendidikan itu sebagai pengalaman yang mengembirakan bagi pelajar dengan cara seorang pendidik harus menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya, menaroh pengertian dalam faktor-faktor pemahaman, dan lain-lain

6 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...
    mas... saya ijin copas ya..
    terima kasih.

    BalasHapus
  2. pas banget ma yg d cari...
    thanks....

    BalasHapus
  3. boleh minta tolongkah ?
    saya sedang cari materi tentang hubungan filsafat,teori dan praktik Pendidikan Islam beserta referensinya . . :(

    BalasHapus