Daftar Blog Saya

Kamis, 28 Januari 2010

R E S U M E F I L S A F A T I L M U

R E S U M E F I L S A F A T I L M U

FILSAFAT ILMU
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Orang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang , ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaan alam, Karakteristiknya berfikit filsafat yang pertama adalah menyeluruh, yang kedua mendasar.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran/ rasio belaka.
1) Menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalamdalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan
2) Menurut Plato( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
3) Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.
4) Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
5) Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
6) Immanuel kant (1724 – 1804) menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan : yaitu (1) apakah yang dapat kita ketahui (dijawab dengan Metafisika) ,(2) Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab dengan etika), (3) Sampai dimanakah pengharapan kita (dijawab dengan agama) (4) Apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan antropologi)
7) Harold H.Titus mengemukakan 4 pengertian filsafat. adalah : (1) satu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta(Philosophy is an attitude toward life and the universe) (2) Filsafat adalah satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan Akliah(Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned inquired) (3) Filsafat adalah satu perangkat masalah ( philosophy is a group pf problems) (4) Fissafat ialah satu perangkat teori atau isi pikiran (philosophy is a group of system of thouhg.
8) Prof. Dr. Fuad Hassan guru besar psikologi universitas indonesia menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal dalam arti mulai dari radix suatu gejala dari akar suatu hal yang hendak dimasalahkan, dan dengan jalan penjajagan yang radikal filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulankesimpulan yang universal
9) Al- Farabi mengatakan bahwa filsafat adalah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud.(al-ilm bil maujudat bimahiya maujudah). Tujuan terpenting mempelajari filsafat adalah mengetahui tuhan, bahwa ia esa dan tidak bergerak, bahwa ia memjadi sebab yang aktif bagi semua yang ada , bahwa ia mengatur alam ini dengan kemurahan, kebijaksanaan dan keadilan-Nya, Seorang filosof atau al hakim adalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang zat yang ada dengan sendirinya (al-wajibli-dzatihi), Wujud selain Allah , yaitu mahluk adalah wujud yang tidak sempurna.
10) Ikwanushafa bagi golongan ini, filsafat itu bertingkat-tingkat , pertama cinta kepada ilmu, kemudian mengetahui hakikat wujud-wujud, menurut kesanggupan manusia dan yang terakhir ialah berkata dan berbuat sesuai ilmum mengenai lapangan filsafat diketahui ada 4 yaitu matematika, logika, fisika dan ilmu ketuhanan. Sedang ilmu ketuhanan mempunyai bagian:1. mengenal Tuhan, 2 ilmu kerohanian yaitu malaikat, 3. ilmu kejiwaan 4. Ilmu politik (politik kenabian, politij pemerintahan, politik umum, politik khusus) 5. ilmu akherat.
11) IBNUSINA Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak berbeda dengan pembagian yang sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. Filsafat ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah: 1. ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dati sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang dapat dilihat dan didengar. 2. ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami siksa dan kesenangan.
12) AL-KINDI ,diikalangan kaum muslimin , orang yang pertama memberikan pengertian filsafat dan lapangannya adalah Al-kindi, ia membagi filsafat 3 bagian :(1)Thibiyyat (ilmu fisika) sebagi sesuatu yang berbenda (2) al-ilm-urriyadli (matematika) terdiri dari ilmu hitung , tehnik, astronomi, dan musik, berhubungan dengan benda tapi punya wujud sendiri, dan yang tertinggi adalah (3) ilm ur-Rububiyyah (ilmu ketuhanan)/ tidak berhubungan dengan benda sama sekali.
B. OBYEK FILSAFAT
1. OBYEK MATERIA FILSAFAT Ialah segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat , segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat. Tiga persoalan pokok (1) hakikat tuhan, (2) hakikat Alam dam (3) hakikat manusia
2. OBYEK FORMA FILSAFAT, ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai keakarnya) tentang obyek materi filsafat
C. CABANG- CABANG FILSAFAT
(1) Epistemologi (filsafat pengetahuan)
(2) Etika (Filsafat Moral)
(3) Estetika (filsafat Seni)
(4) Matafisika
(5) Politik (Filsafat pemerintahan)
(6) Filsafat Agama
(7) Filsafat ilmu
(8) Filsafat Pendidikan
(9) Filsafat Hukum
10 Filsafat Sejarah
11 Filsafat matematika
D. FILSAFAT ILMU
Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan sosial namun permasalah-permasalahan teknis yang khas, maka filsafat ilmu itu sering dibagi menjadi filsafat ilmu alam dan filsafat ilmu sosial. Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakekat ilmu seperti :
 Obyek mana yang ditelaah ilmu? Ujud hakiki obyek? Hubungan obyek dengan tangkapan manusia (berfikir, merasa, mengindera( yang membuahkan pengetahuan).
 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimba pengetahuan yang berupa ilmu? Bagainama prosedurnya. ? hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapat pengetahuan yang benar, Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apa kriterianya? Cara dan tehnik sarana yang membantu kita mendapat pengetahuan yang berupa ilmu
 Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara tehnik prosedural yang merupakan operasinal metode ilmiah dengan norma-norma moral/ profesional.
Filsafat Ilmu Merupakan Cabang Ilmu Filsafat yang hendak mengkaji ilmu dari sisi filsafat untuk memberi jawaban terhadap sejumlah pertanyaan yang mencakup apa itu ilmu (ONTOLOGI), Bagaimana ilmu itu diperoleh (dijawab dengan epistemologi) dan untuk apa ilmu itu dilahirkan (aksiologi). Filsafat ilmu mempersoalkan dan mengkaji segala persoalanyang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, fisik, dan metafisik. Filsafat ilmu memfokuskan pembahasan dalam metodologi ilmu pengetahuan .ilmumerupakan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana budi manusia bekerja.ilmu pengetahuan meupakan karya budi manusia bekerja , karya budi logis dan imajinatif sekaligus bernurani, ilmu bersifat empirik, sistematikm observatif dan obyektif filsafat ilmu ,
E. MOTIVASI TIMBULNYA FILSAFAT
1. Dongeng , tahayul (mite) ada yang kritis ingin tahu kebenaran mite itu (jaman awal Yunani)
2. Keindahan Makroskosmos , ingin tahu rahasia alam. Ketakjuban sikap lahir dalam bentuk bertanyakebenaran/pertanyaan menjadi serius dan penyelidikan yang (bukan sembarangan pertanyaan sistematis filosof Ultimate Question : contoh Thales ” what is the nature of the world stuff?” (-) water is the basic principle of the universe (+)
3. Penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian Sangsi (ragu) : percaya, sangsi, tidak percayapikiran akan bekerja pikiran membentur-bentur menggelisahkan (problema)
F. FAEDAH MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Terlatih berfikir serius
2. Mampu memahami filsafat
3. Memungkinkan menjadi filosof
4. menjadi warga negara yang baik
.
G. CARA MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Metoda sistematis: isi filsafat :-Teori pengetahuan (isme-isme filsafat)
-Teori hakikat (aliran-aliran filsafat)
-Teori nilai
2. Metoda Histeris :
- Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran)
- Periode , babakan sejafah filsafat: ancient philosofy, medieval philosophy, modern philosophy .
3. Metoda kritis : tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan filsafat, pendekatan sistematis atau histories memahami isi , mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat sendiri atau filosof lain
H. SISTEMATIS FILSAFAT
Terdiri Atas 3 Cabang Besar Filsafat
EPISTEMOLOGI (TEORI PENGETAHUAN) Cara memperoleh pengetahuan logika dengan cara membentuk pengetahuan itu sendiri Terdiri atas :
1. Empirisme (John Locke 1632-1704)
2. Rasionalisme (Rene Decartes 1596 – 1650)
3. Positivisme (August Compte, 1798 – 1857)
4. Intusionisme (Hendri Bergson, 1859 – 1941)
Hasilnya : 1. sains, 2. Filsafat Logika, 3. Latihan rasa (intuisi)
ONTOLOGI(TEORI HAKIKAT) Pembahasan pengetahuan objek itu dipikirkan secara mendalam sampai pada hakikat Terdiri atas :
1. materialisme/naturalisme :hakikat benda adalah materi itu sendiri, rohani, jiwa, spirit muncul dari benda, Naturalisme tidak mengakui roh , jiwa tentu saja termasuk Tuhan
2. Idealisme : Hakikat benda adalah rohani, spirit. Alasan : nilai rohnya lebih tinggi dari badan, manusia tidak dapat memahami dirinya daripada dunia dirinya.
3. Dualisme : hakikat benda itu dua, materi dan imateri, materi bukan muncul dari roh, roh bukan muncul dari benda, sama-sama hakikatnya
4. Skeptisisme
5. Agnotisme : manusia tidak dapat mengetahui hakikat benda
Hasilnya : 1. Kosmologi, 2. Antropologi, 3. Theodicea, 4. Macam-macam filsafat
AKSIOLOGI (teori nilai ) guna pengetahuan etika-estetika (nilat dan guna pengetahuan) terdiri dari Terdiri dari :
1. Hedonisme : sesuatu dianggap baik jika mengandung kenikmatan bagi manusia (hedon)
2. Vitalisme : baik buruknya ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang dikandung obyek-obyek yang dinilai, manusia yang kuat, ulet, cerdas adalah manusia yang baik
3. Utilitarisme : Yang baik adalah yang berguna, jumlah kenikmatan- jumlah penderitaan = nilai perbuatan
4. Pragmatisma : Yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam kehidupan, ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis
I .ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU PENGETAHUAN
1.EMPIRISME
Tokoh : John Locke (1632-1704) berasal dari empeiria, empeirikos (bahasa yunani) = pengalaman. Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya (pengalaman indrawinya = sensasi) Metoda :eksperimen, empirisme ini lemah karena keterbatasan indrawi manusia

2.RASIONALISME
Tokoh : Rene Descartes (1596-1650), Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap obyek Sensasi indra dipertimbangkan akal -pengetahuan yang benar Rasinalisma (logis) + empirisisme metode sains pengetahuan sains
3.POSITIVISME
Tokoh : August Compte (1798 – 1857), pada dasarnya itu sama denganempirisme plus rasionalisme. Indra ini penting dalam memperoleh pengetahuan terapi harus dipertajan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen, kemajuan sains benar-benar di mulai
4.INTUISIONISME
Tokoh : Hendri bergson (1859 – 1941) Untuk memahami kebenaran yang utuh, tetap unik (keseluruhan) yaitu dengan intuisi( = pengetahuan tingkat tinggi, kemampuan tertinggi yang dimiliki manusia) Intuisi ini menangkap obyek secara langsung tampa melalui pemikiran rasio Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha (latiahan). Iluminasionisme teori kasyaf, Metoda : riyadhah (thariqat), manusia yang hatinya bersih akan sanggup menerima pengetahuan dari tuhan Hati (Jiwa)riyadhah Kasyaf pengetahuan
5. LOGIKA
Pelopor : Aristoteles Membicarakan norma-norma berfikit agar diperoleh dan terbentuk pengetahuan yang benar. Terdiri : (1) Logika Formal (logika bentuk (form) bentuk berfikir yang benar, dan ketepatan kesimpulan-pengertian, putusan, penuturan. 2) Logika material terdiri: meneliti kesimpulan dan kebenaran kesimpulan
5. WAHYU
Adalah pengetahuan yang didapat manusia melalui pemberian Tuhan secara langsungkepada hambanya yang terpilih yang disebut \nabi dan Rasul . agama menjadi kunci dalam wahyu. Agama menerangakan kepada manusia tentang sejumlah pengetahuan baik yang terjangkau maupun yang tidak terjangkau oleh manusia,\agama bisa menjadi informasi dan sekaligus konfirmasi terhadap ilmu pengetahuan yang didapat
manusia


ILMU PENGETAHUAN
A. PENGERTIAN ILMU
Ilmu berasal dari kata ”alima(bahasa arab) yang berarti tahu, jadi ilmu maupun science secara etimologis berarti pengetahuan. Science berasal dari kata scio, scire (bahasa latin yang artinnya tahu). Secara terminologis ilmu dan science punya pengertian yang sama yaitu pengetahuan. yang punya ciri-ciri: Ralfh Ross dan ernest Van Den Haag menulis bahwa ilmu itu empirical, rasional, yang umum dan bertimbun bersusun dan ke empatnya serentak.(endang hal 45) Mohamad hatta menuliskan : tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabit maupun kedudukannya tampak dari luar. Maupun menurut bangunannya dari dalam.(Endang hal 45) Prof. Drs Harsojo, Guru besar antropologi di universitas Pajajaran menerangkan bahwa ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang sistematis, suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati, oeh pancaindra. Suatu cara menganalisa yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proporsi bentuk (Endang hal 46) Ilmu adalah hal-hal yang diketahui (keseluruhan dari kebenaran-kebenaran yang terkait antara satu dengan yang lainnya secara sistematis Ilmu menurut Ralp Ross ”science empirical , rational, general and cumulative and is all four once ( ilmu itu empiris , rasional, umum dan bertimbun bersusun dan semuanya serentak. Ilmu -sensation --Logikal -verification empiric-hipotesis -proposition - teory -experiment .
Bagi ilmu tidak cukup perenungan dan pencaman (pendalaman berfikir saja) melainkan mesti berkembang melalui pencerapan indraan dan [engindraan (sensasion) , pengumpulan dan perbandingan data, penilaian jumlah berupa perhitungan , penimbangan , pengukuran , meningkat dari data tentang hal-hal khusus pada yang khusus ( deduksi), menarik kias analogi antara peristiwa yang ada kesamaannya serta berfikir dengan menarik kesimpulan yang logical, yang dapat dipertanggung jawabkan oleh logika., Pengujian berupa pengalaman positif (verification) secara empiric ,ujian ini disebut percobaan (experiment). Percobaan harus bersifat obyektif yakni menghasilkan kesimpulan yang sama, meskipun dilakukan oleh berbagai kalangan. Praduga (hipotesis) hanyalah titik tolak pertama yang mesti diubah dan diganti kalau ternyata ada kekurangannya atau salah. Berdasarkan ujian yang keras dari pengalaman, setelah dinyatakan kebenarannya yang obyektif barulah sesuatu itu disebut dalil (proposition), kumpulan dalil itu disebut teori.
B. SIFAT-SIFAT ILMU
1. RASIONAL : proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus dan hanya tunduk pada hukum-hukum logika.
2. EMPIRIS : kesimpulan yang didapatnya harus dapat ditundukkan pada verifikasi pancaindra manusia.
3. SISTEMATIS : fakta yang relevan itu harus disusun dalam suatu kebulatan yang konsisten
4. UMUM harus dapat dipelajari oleh setiap orang, tidak bersifat esoterik
5. AKUMULATIF : Kebenaran yang diperoleh selalu dapat dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran yang baru
C . METODA ILMU
Metoda Ilmiah : prosedur yang ditempuh dalam mendapatkan ilmu Metode ilmiah Metodologi : prosedur ----logika-hipotesis-pembuktian Logika : terdiri dari perumusan masalah : (1)latar belakang masalah ,(2)perumusan, (3) kerangka pemikiran Hipotesis : (4) pengajuan hipotesis Observasi pembuktian (5) prosedur penelitian (6) Pengujian hipotesis (7) kesimpulan.

D. TEORI TENTANG KEBENARAN
1. Teori Konsistensi : teori kebenaran salin berhubungan koheren, (KEBENARAN RASIO) Perumusan : Phytagoras dikembangkan = Hegel (abad 19) Prinsip : Deduksi (umumkhusus) Tingkat kebenaran: kuat/lebih meyakinkan Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan kebenaran yang sebelumnya Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar. Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta melainkan ia bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren, plato dan aristoteles mengembangkan teoti koherensia berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan euclid dalam pengukuran ilmu ukurnya
2. Teori Korespondensi (KEBENARAN FAKTUAL) Sesuatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan objeknya (fakta). Prinsip : Induksi (umum khusus) Tingkat kebenaran: agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri Perumus :Bertrand Russel (1872 – 1970 ) awalnya adalah aristoteles( Dr Ali Anwar M,si hal 21) -Kebenaran itu dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (observasi dan verifikasi) -Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara yang dimaksud oleh suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan faktanya Contoh : ”Ibu kota negara RI adalah Jakarta karena faktanya memang demikian, bila dikatakan Bandung maka itu tidaklah benar. ( Jujun S Hal 57)
3. teori Pragmatis Pencetus : Charles S. Peirce (1835 – 1914) makalah tahun 1878” How to Make Our ideas Clear” Para ahlinya : Willian james (1842 – 1910) John Dewey (1859 – 1952) Tingkat kebenaran : lemah karena ada unsur subyekti Sesuatu itu benar jika menimbulkan akibat positif Benar tidaknya suatu pendapat , teori atau dalil semata-mata tergantung pada berfaedah tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya, yaitu ada nilai praktis ada hasilnya, berguna , memuaskan (satisfies) berlaku (works). Bagi prakmatis suat agama bukan benar karena tuhan yang disembahnya atau Tuhan itu sungguh-sungguh ada, tetapi karena pengaruhnya yang positif dan berkat kepercayaan itu masyarakat jadi tertib.
E. SIKAP ILMIAH
Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu. Prof harsojo menyebutkan enam macam sikap ilmiah :
1. Obyektivitas , dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya
2. Sikap serba relatif , ilmu tidak mempunyai maksud mencari kebenaran mutlak, ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara a priori telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori dalam imlu sering untuk mematahkan teori yang lain
3. Sikap skeptis adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataanpernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
4. Kesabaran intelektual , sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang ilmuwan
5. Kesederhanaan adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan
6. Sikap tidak memihak pada etik.
F. FUNGSI ILMU PENGETAHUAN
Drs R.B.S. FUDYARTANTA, dosen psikologi universitas gajah mada menyebutkan 4 tujuan ilmu pengetahuan
1. Fungsi deskriptif: menggambarkan ,melukiskan dan memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari
2. Fungsi pengembangan, menemukan hasil ilmu yang baru
3. Fungsi prediksi, meramalkan kejadian yang besar kemungkinan terjadi sehingga dapat dicari tindakan percegahannya
4. Fungsi Kontrol, mengendalikan peristiwa yang tidak dikehendaki.
G. AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN
J.I.G.M DROST S.J Dalam karangannya Agama dan ilmu pengetahuan alam menulis :”ilmu pengetahuan alam adala ilmu tentang semesta alam sejauh berada dalam waktu dan ruang, tetapi ruang dan waktu baru ada pada waktu alam ada. Maka titik dan saat terjadinya terletak di luar sudut pandangan ilmu pengetahuan alam. Prof Harsojo memperingatkan : tetapi perlu diingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh umat manusia dewasa ini belumlah seberapa dibandingkan dengan rahasia alam semesta yang melindungi amanusi. Ilmuwan besar biasanya diganggu dengan perasaan agung semacam kegelisahan batin untuk ingin tahu lebih banyak. Bahwa yang diketahui itu masih meragukan. Serba tidak pasti yang menyebabkan lebih gelisah lagi. Dan biasanya ilmiawan besar adalah orang yang rendah hati dan suka menundukan kepala. Sebagai buah padi yang makin berisi makin merunduk.
SARANA ILMIAH
Sarana ilmiah dimaksud meliputi beberapa hal yaitu bahasa, matematika, statistika, dan logika.
A. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbolsimbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain. Perlu diteliti setiap unsur yang terdapat di dalamnya. Dengan kemampuan kebahasaan akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya. Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan berpikir ilmiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah.
B. Matematika
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambanglambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.
1. Matematika sebagai Sarana Berpikir Deduktif
Matematika merupakan ilmu deduktif. Nama ilmu deduktif diperoleh karena penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi tidak didasari atas pengalaman seperti halnya yang terdapat di dalam ilmu-ilmu empiris, melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaranpenjabaran).
2. Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
Kontribusi matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan pengukuran, di samping hal lain seperti bahasa, metode, dan lainnya. Berbeda dengan ilmu sosial yang memiliki obyek penelahaan yang kompleks dan sulit dalam melakukan pengamatan, di samping obyek penelaahan yang tak berulang maka kontribusi matematika tidak mengutamakan pada lambang-lambang bilangan. Kita akan mempelajari sebuah kelompok sosial dengan informasi tertentu mengenai perasaan suka dan tidak suka di antara pasangan manusia. Sebuah grafik adalah suatu bahasa matematis yang mudah di mana kita dapat mengemukakan struktur semacam itu.
C. Statistik
Dalam kamus ilmiah populer, kata statistik berarti tabel, grafik, daftar informasi, angka-angka, informasi. Sedangkan kata statistika berarti ilmu pengumpulan, analisis, dan klasifikasi data, angka sebagai dasar untuk induksi. Abraham Demoitre (1667-1754) mengembangkan teori galat atau kekeliruan (theory of error). Pada tahun 1757 Thomas Simpson menyimpulkan bahwa terdapat sesuatu distribusi yang berlanjut dari suatu variabel dalam suatu frekuensi yang cukup banyak. Pearson melanjutkan konsep-konsep Galton dan mengembangkan konsep regresi, korelasi, distribusi, chi-kuadrat, dan analisis statistika untuk data kualitatif Pearson menulis buku The Grammar of Science sebuah karya klasik dalam filsafat ilmu. Penelitian ilmiah, baik yang berupa survei maupun eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan mempergunakan teknik-teknik statistik yang diperkembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan dari pengumpulan data statistik dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yang secara kasar dapat dirumuskan sebagai tujuan kegiatan praktis dan kegiatan keilmuan. Perbedaan yang penting dari kedua kegiatan ini dibentuk oleh kenyataan bahwa dalam kegiatan praktis hakikat alternatif yang sedang dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak secara prinsip, di mana konsekuensi dalam memilih salah satu dari alternatif tersebut dapat dievaluasi berdasarkan serangkaian perkembangan yang akan terjadi. Di pihak lain, kegiatan statistika dalam bidang keilmuan diterapkan pada pengambilan suatu keputusan yang konsekuensinya sama sekali belum diketahui. Pengambilan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita kepada sebuah permasalahan mengenai banyaknya kasus yang kita hadapi. Dalam hal ini statistika memberikan jalan keluar untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yakni makin besar contoh yang diambil, maka makin tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut.

Hubungan antara Sarana Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika dan Statistika
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu, penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan ogika induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain.
Peranan Statistika dalam Tahap-Tahap Metode Keilmuan
Statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan. Metode keilmuan, sejauh apa yang menyangkut metode, sebenarnya tak lebih dari apa yang dilakukan seseorang dalam mempergunakan pikirannya, tanpa ada sesuatu pun yang membatasinya. Statistika diterapkan secara luas dalam hampir semua pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. Statistika diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan risiko dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi.













DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad hanafi, Ma, Pengantar filsafat islam , (Bulan Bintang Jakarta 1990)
 DR. Ali Anwar,M si dkk Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama Dan Filsafat ,Pustaka Setia Bandung, 2005.
 H. Endang Saifuddin Anshari Ilmu, Filsafat dan Agama ,Bina ilmu Surabaya 1979
 Jujun S Suriasumantri, Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka sinar Harapan jakarta 1993.
 Conny Semiawan, th.I Setiawan, Yufiarti, Panorama Filsafat Ilmu landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Masa, Mizan tahun 2005
 Majalah Percikan Iman No. 4 Tahun II April 2001
 Majalah Percikan Iman No.6 Tahun I Desember 2000
 Prof. K. Bertens sejarah filsafat.. Penerbit Kanisius Jakarta cetakan ke 23 tahun 2006.
 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
 http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar